Ketua Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Serikat Petani Indonesia (SPI) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) Dwi Putra Kurniawan mengatakan pihaknya bersama dengan Pemkot Banjarbaru mencanangkan penanaman sejuta bibit kopi di Kota Banjarbaru pada Juli mendatang.
“Sudah dibahas oleh Pemkot Banjarbaru, kita berharap sejuta bibit kopi seluruhnya dianggarkan oleh pemerintah setempat,” katanya saat dikonfirmasi di Kota Banjarbaru, Sabtu.
Dwi menyebutkan program penanaman sejuta bibit kopi tersebut merupakan salah satu arahan dari Presiden Jokowi kepada kepala daerah agar setiap daerah memiliki keunggulan spesifik.
“Keunggulan daerah kita adalah tanaman kopi, sehingga kita berupaya agar daerah kita dikenal mancanegara salah satunya melalui program kota sejuta kopi,” ucapnya.
Dwi menuturkan program yang direncanakan pada bulan depan tersebut merupakan salah satu program yang dianggarkan oleh Pemkot Banjarbaru.
Lebih lanjut, ia mengatakan pula berbagai pihak memberikan atensi terhadap program kota sejuta kopi tersebut.
Ia menyebutkan salah satu lembaga yang ikut memberikan atensi yakni Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Provinsi Kalsel.
Dwi mengungkapkan Kepala BPKP Kasel Rudy M Harahap pernah menyampaikan terkait anggaran daerah selayaknya digunakan untuk kepentingan masyarakat.
Dia mengatakan hal itu sebagai dukungan terhadap program pemerintah pusat untuk mewujudkan program kota hijau melalui keunggulan daerah.
Ia juga menuturkan sektor tanaman kopi di Kalsel perlu mendapat perhatian khusus dikarenakan kopi khas Kalsel yakni kopi “Borneo” sudah mulai dikenal oleh daerah lain bahkan hingga ke mancanegara seperti Asia, Afrika dan Eropa.
Sementara itu peletakan batu pertama pencanangan kota sejuta kopi direncanakan pada 5 Juli mendatang di daerah Banjarbaru Selatan, Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan.
Setelah peletakan batu pertama, dia menambahkan, sebanyak sejuta bibit kopi yang direncanakan tersebut ditanam secara bertahap karena tergantung ketersediaan bibit kopi.
Dwi berharap program tersebut tidak hanya fokus mewujudkan kota hijau, tetapi lebih dari itu untuk meningkatkan perekonomian masyarakat Kalimantan Selatan khususnya di Kota Banjarbaru.
Sumber : Antara