KORANKALTIM.COM, SAMARINDA – Bank Indonesia Kantor Perwakilan Provinsi Kalimantan Timur (BI Kaltim) menilai Tim Pengendalian Inflasi Daerah Kalimantan Timur (TPID Kaltim) berhasil mengendalikan laju inflasi sepanjang April 2023 bulan lalu sehingga inflasi Kaltim rendah meski dalam momentum Ramadan dan Idulfitri 1444 Hijriyah.
“Bulan Maret 2023 lalu, Kaltim mengalami inflasi sebesar 0,59 persen, namun pada April yang merupakan Ramadhan dan Idulfitri, inflasinya justru turun menjadi 0,42 persen, itu berkat peran TPID,” ujar Kepala BI Kaltim Ricky Perdana Gozali dilansir dari antaranews.com Rabu (3/5/2023) hari ini.
Inflasi pada April 2023 yang bersamaan dengan Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Idulfitri tahun ini menurun, berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya yang meningkat.
Hal ini tidak lepas dari upaya TPID dalam melaksanakan berbagai program pengendalian inflasi melalui kerangka 4K (keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, dan komunikasi efektif) di Benua Etam.
Untuk menjaga stabilitas inflasi, TPID se-Kaltim terus berupaya melakukan optimalisasi program pengendalian inflasi untuk mengantisipasi kenaikan harga komoditas pangan melalui Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP).
TPID secara rutin melaksanakan sinergi secara aktif baik dengan pemerintah provinsi dan kota/ kabupaten dalam melakukan berbagai upaya program pengendalian inflasi.
Untuk menjaga keterjangkauan harga dan ketersediaan pasokan TPID, TPID bersama Pemkot Samarinda melaksanakan program Gerakan Pangan Murah sebanyak 10 kali di beberapa kelurahan hingga HBKN Idulfitri 1444 H.
Selain itu, pelaksanaan operasi pasar melalui Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) terus dilakukan baik di Samarinda maupun Balikpapan.
Untuk penguatan komunikasi, TPID Kaltim melaksanakan program Ulama Peduli Inflasi yang diluncurkan pada 28 Maret 2023 lalu, yakni di Masjid Baitul Muttaqien Islamic Center Samarinda.
“Nantinya TPID Kaltim akan terus solid agar inflasi tetap terkendali, karena inflasi yang terkendali diharapkan dapat menjaga momentum pertumbuhan ekonomi menuju Masyarakat yang lebih sejahtera,” papar Ricky.
Sementara itu, inflasi Kaltim pada April yang tercatat 0,59 persen penyumbang tertinggi adalah dari kelompok transportasi dengan inflasi 1,59 persen (mtm) atau memberikan andil sebesar 0,21 persen (mtm).
Peningkatan inflasi kelompok ini bersumber dari kenaikan tarif angkutan udara seiring tingginya permintaan tiket pesawat untuk arus mudik Idul Fitri, karena pada April 2023, pelaksanaan mudik Lebaran sudah mengalami pelonggaran ketimbang tahun-tahun sebelumnya.
Sumber: korankaltim