Home » Blog » Penganugerahan Duta Bahasa Kalimantan Barat 2023
Featured Global News Kalimantan News

Penganugerahan Duta Bahasa Kalimantan Barat 2023

Andi Ansharullah (22 tahun)dan Avifa Salsabila (18 tahun) terpilih menjadi Duta Bahasa Provinsi Kalimantan Barat 2023, Minggu (18/6). Keduanya bersaing ketat dengan puluhan peserta lainnya dari berbagai kabupaten kota di Kalbar.

Andi dan Avifa selanjutnya akan menyamakan visi misi ke depan terkait bahasa dan kesastraan, serta mempersiapkan diri ke Penganugerahan Duta Bahasa tingkat nasional. “Saya bersyukur hari ini dipercayakan dan dipilih sebagai Duta Bahasa 2023. Sebagai mitra dari Balai Bahasa. Setelah ini kami akan berdiskusi terkait langkah dan program ke depan yang akan kami lakukan,” ujar Andi.

Avifa Salsabila mengatakan nantinya mereka akan memperkuat jejaring kerja sama secara berkesinambungan dengan Balai Bahasa Kalbar dan antaraduta bahasa dalam berbagai kegiatan pengembangan, pembinaan, dan pelindungan bahasa dan sastra.

Pemilihan Duta Bahasa  secara umum bertujuan untuk meningkatkan peran generasi muda dalam memantapkan fungsi bahasa Indonesia, bahasa daerah, dan bahasa asing sesuai dengan ranah penggunaan masing-masing untuk memperkuat jati diri dan daya saing bangsa.

Anang Santosa, Kepala Balai Bahasa Provinsi Kalbar mengatakan  Duta Bahasa menjadi mitra strategis Balai Bahasa dalam upaya pengembangan, pembinaan, dan pelindungan bahasa dan sastra serta peningkatan fungsi bahasa Indonesia.

“Ada tiga program prioritas, yaitu Literasi kebahasan dan kesastraan, pelindungan bahasa dan sastra, dan internasionalisasi bahasa Indonesia,” katanya.

Nantinya, mereka juga akan mewakili Kalimantan Barat di ajang pemilihan Duta Bahasa Tingkat Nasional. “Mereka akan kami bekali tentang bagaimana pengutamaan bahasa Indonesia dalam berbagai ranah, revitalisasi bahasa daerah, dan  menggiatkan literasi di Kalimantan Barat,” ungkapnya.

Tugas dan tanggung jawab sebagai duta bahasa sangatlah besar dan penting. Anang menjelaskan, tantangan saat ini masih rendahnya minat baca juga terkait perlindungan bahasa. Menurutnya, ada indikasi atau terancam punahnya bahasa daerah. “Disinilah peran mereka kami harapkan untuk bersama Balai Bahasa memasyarakatkan kepedulian, kecintaan, dan kebanggaan pada bahasa dan sastra Indonesia dan daerah,” paparnya.

Anang berharap, semua peserta ini dapat menjadi agen perubahan dan sebagai barisan generasi muda yang cakap dan tangguh untuk mengawal dan memperkuat jati diri bangsa dengan modal kekuatan bahasa dan sastra Indonesia dan daerah. Nantinya mereka juga akan dilibatkan dalam berbagai kegiatan di Balai Bahasa Kalimantan Barat.

“Semoga ke depannya minat anak muda mengikuti duta bahasa semakin tinggi. Untuk tahun ini sangat positif. Hampir semua kabupaten kota terwakili,” katanya.

Para finalis yang mengikuti Penganugerahan Duta Bahasa menjalani rangkaian kegiatan pembekalan dan penilaian. Fitri Sukmawati, salah satu juri dalam kegiatan ini mengatakan ada banyak aspek penilaian yang dilakukan. Mulai dari UKBI, psikologi. wawancara, presentasi krida, hingga penampilan bakat.

Para peserta bersaing ketat. Setiap peserta memiliki kelebihan dan kekurang dalam aspek penilaian. “Itu ada prosesnya semua. Dari 50 peserta kemudian mengerucut menjadi 30 peserta terdiri dari 15 putra dan 15 putri. Kemudian 6 besar hingga terpilih Duta Bahasa,” pungkasnya.

Sumber : Pontianakpost

Translate