Sebuah studi baru menunjukkan ada jenis monyet tak dikenal yang terlihat di Kalimantan. Makhluk tersebut adalah hibrida langka antara dua spesies berbeda yang bersaing untuk mendapatkan ruang di hutan.
Para peneliti menyimpulkan bahwa “monyet misterius” itu kemungkinan adalah keturunan dari bekantan (Nasalis larvatus) dan lutung keperakan (Trachypithecus cristatus), dua spesies berkerabat jauh yang berbagi habitat yang sama.
Monyet misterius itu awalnya terlihat dari foto-foto yang tersebar di media sosial saat pada 2017. Kala itu, monyet tersebut masih ‘remaja’.
Kemudian, pada 2020, foto-foto yang lebih baru menunjukkan bahwa monyet itu adalah seekor betina dewasa dan mungkin memiliki bayi sendiri.
Dia tampaknya sedang menyusui bayi,” ujar penulis studi Nadine Ruppert, ahli primata di Universiti Sains Malaysia (Universitas Sains Malaysia), dikutip dari Live Science, Senin (10/7/2023).
“Kami semua kagum, tampilannya cukup nyata,” imbuhnya.
Monyet hibrida terlihat di dekat Sungai Kinabatangan di Kalimantan Malaysia (pulau ini terbagi menjadi tiga negara: Malaysia, Brunei, dan Indonesia), di mana jelajah bekantan dan lutung keperakan saling tumpang tindih. Namun, kedua spesies monyet ini terlihat sangat berbeda.
Bekantan dewasa memiliki wajah merah muda dengan hidung memanjang. Sedangkan lutung keperakan dewasa memiliki wajah hitam dengan hidung lebih pendek dan rata.
Bekantan juga berukuran lebih besar. Bekantan jantan dapat tumbuh hingga panjang 76 cm dan berat 20 hingga 24 kg. Sedangkan lutung keperakan hanya mencapai panjang sekitar 56 cm dan berat rata-rata 6,6 kg, menurut New England Primate Conservancy.
Penulis menyimpulkan bahwa keberadaan kera hibrida Kalimantan disebabkan oleh perilaku sosial yang tumpang tindih dari kedua spesies tersebut.
Bekantan jantan kemungkinan kawin dengan lutung perak betina. Ruppert mengatakan ada daerah tertentu di mana bekantan betina bahkan mengasuh bayi lutung perak.
“Kami menyimpulkan dari pengamatan bahwa para fotografer, bekantan jantan kawin dengan lutung perak betina di daerah tersebut dan ada kelompok campuran di mana bekantan betina bahkan merawat bayi lutung perak,” kata Ruppert.
Kegiatan ini dan kehadiran monyet misterius adalah dampak yang mungkin terjadi dari dua spesies yang bermalam di pulau itu. Menurut tim Ruppert, wilayah tersebut hanya berisi petak-petak hutan tersisa yang dikelilingi oleh perkebunan kelapa sawit, dan ini semakin meningkatkan persaingan spesies.
Studi tersebut diterbitkan dalam jurnal International Journal of Primatology, berjudul “Apakah ‘monyet misteri’ Malaysia merupakan hibrida antara larvatus Nasalis dan Trachypithecus cristatus? Penilaian dari foto.”
Sumber : CNBC