Indonesia Financial Group (IFG) menyoroti ada gap pemahaman yang disebabkan karena level literasi asuransi belum tinggi di Indonesia.
Direktur Utama IFG, Hexana Tri Sasongko menyebut kalau hal itu berindikasi ke peran asuransi dan dana pensiun di pembangunan.
“Jadi angka kontribusi asuransi dan dana pensiun kepada PDB Indonesia masih rendah dan relatif rendah dibandingkan negara-negara lain di ASEAN,” ungkap Hexana dalam Konferensi Pers dan Talkshow IFG di Hotel JS Luwansa Jakarta, Selasa (16/5/2023).
Akibatnya, lanjut Hexana, ada gap pemahaman terhadap industri asuransi.
Bahkan ada kesalahpahaman atau salah pengertian, sehingga IFG sebagai holding asuransi dan penjaminan yang salah satu fungsinya penguatan industri asuransi.
“Event hari ini, konferensi menjembatani itu, kita hadir bagaimana melakukan literasi dengan menghadirkan conference ini dan mengundang partisipasi masyarakat, dan luar biasa mendapat respon baik,” kata Hexana.
Dengan demikian, Hexana berharap konferensi ini akan menghasilkan diskusi, jembatan yang berujung rekomendasi untuk kemajuan industri asuransi khususnya memberikan masukan ke regulator, IKNB, OJK dan stakeholders lainnya.
Source: Okezone