Home » Blog » Kisah Inspiratif Novita Anggraeni, Perempuan Asal Jember yang Mengabdi di Pedalaman Kalimantan
Indonesia Kalimantan Kesehatan Kesehatan Masyarakat Pedalaman Perempuan

Kisah Inspiratif Novita Anggraeni, Perempuan Asal Jember yang Mengabdi di Pedalaman Kalimantan


Kesukaan pada tantangan baru mengantarkan Novita Anggraeni, perempuan asal Jember, memilih mengabdi di kawasan pedalaman Kalimantan.

Tak tanggung-tanggung, Novita, sapaan akrabnya, mendedikasikan diri untuk kesehatan masyarakat Kabupaten Paser, Provinsi Kalimantan Timur. Sebab, di sana kasus penyakit malaria cukup tinggi.

Alumnus Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Universitas Jember itu mengaku tertantang saat mengetahui program penanganan kesehatan di pedalaman tersebut.

Bagi dirinya, pantang menyimpan ilmunya untuk diri sendiri. Apalagi soal kesehatan, yang tidak semua orang bisa dengan mudah mengaksesnya.

Awalnya, dia mencoba mendaftar pada program percepatan eliminasi malaria tahun lalu. Saat itu, kontrak pengabdiannya hanya tiga bulan.

“Programnya selesai di November. Jeda di bulan Desember dan Januari. Baru lanjut lagi di bulan Februari sampai sekarang,” ujarnya saat dihubungi melalui sambungan telepon, baru-baru ini.

Novita mengaku bersyukur dirinya menjadi salah satu orang yang terpilih dalam program tersebut. Menurutnya, penanganan malaria di kawasan pedalaman, khususnya sekitar hutan itu, tidak mudah.

Tentu, akses menuju pusat kesehatan tidak semudah dan sebanyak di kawasan lain seperti di Pulau Jawa. Oleh karena itu, dia memilih menjadi pejuang eliminasi malaria di sana.

Saat sosialisasi atau menangani masyarakat yang sakit, dia harus membelah hutan. Menapaki tanah berlumpur, menyeberangi sungai, hingga melintasi jurang.

Namun, semua itu bukan masalah. Sebab, ada banyak wajah yang akan menyambutnya dengan penuh harap.

“Setelah tiba di sini, terasa sekali gap-nya. Antara fasilitas kesehatan di sini dengan di rumah (Jawa, Red) itu beda. Mulai dari akses jalan, sumber daya manusianya, atau akses pendukung lainnya,” katanya.

“Tapi, mau tidak mau harus dijalani. Karena ini tugas dan tanggung jawab yang telah saya pilih,” imbuh anak pertama dari tiga bersaudara itu.

Dara muda yang hobi traveling itu menyadari permasalahan itu tidak mudah diselesaikan. Lebih lanjut, dia juga berpotensi tertular malaria.

Akan tetapi, Novita bakal berupaya maksimal membantu percepatan eliminasi malaria hingga akhir tahun ini. Tentu akan lebih waspada dan menjaga kesehatannya.

Novita yang sudah bercita-cita menjadi praktisi kesehatan masyarakat sejak di bangku SMA ini tentu ingin menambah pengalamannya terjun ke masyarakat. Dia berkomitmen, setelah kembali ke Jember, nanti, ia akan mengimplementasikan ilmu kesmas yang dimiliki.

“Sekarang ini cari pengalaman dulu di luar. Di daerah pedalaman atau 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar). Tetapi, saya akan balik lagi ke rumah, Jember. Tetap turun di bidang kesehatan. Membantu masyarakat mendapat pelayanan kesehatan yang terbaik,” tegasnya.

Sumber : Radarjember.id

Translate