Banjarmasin (ANTARA) – Ratusan petugas kesehatan di Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan mendapat penugasan khusus, yakni turun ke puskesmas-puskesmas hingga daerah yang terpencil.
Kepala Dinas Kesehatan Kalsel dr Diauddin di Banjarmasin, Selasa, mengungkapkan, ada sebanyak 350 tenaga kesehatan yang mendapat surat keputusan (SK) perpanjangan program penugasan khusus tahun 2023 ini.
Dijelaskan dia, program penugasan khusus tenaga kesehatan merupakan pendayagunaan secara khusus tenaga kesehatan dalam kurun waktu tertentu.
“Mereka bertugas memberikan pelayanan kesehatan dasar, baik di puskesmas perkotaan, perdesaan, daerah terpencil dan sangat terpencil,” ujarnya.
Menurut Diauddin, tujuan penugasan khusus dalam upaya memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat secara menyeluruh dan mendukung program Indonesia sehat dengan pendekatan keluarga serta pemenuhan ketersediaan tenaga kesehatan.
Dia berharap pemerintah daerah, kepala puskesmas penempatan khusus tenaga kesehatan dan Dinas Kesehatan bisa saling bekoordinasi dengan intensif, sinergis dan kooperatif satu sama lain untuk memberikan dukungan atas jaminan keamanan keselamatan serta dukungan lainnya, bagi tenaga kesehatan penugasan khusus selama mereka bertugas.
“Hal ini untuk meminimalisasi permasalahan yang sering terjadi di lapangan. Lalu diperlukan pemantauan dan evaluasi agar pelaksanaan berjalan efektif dan efisien sesuai petunjuk pelaksanaan teknis program,” ujarnya.
Ditambahkan Kabid Sumber Daya Kesehatan Dinkes Kalsel Akhmad Yani, tenaga kesehatan khusus yang menerima SK perpanjangan sebanyak 350 tenaga kesehatan, dan akan disebar ditingkat perkotaan, perdesaan, terpencil dan sangat terpencil di 11 kabupaten.
“Hari ini kita berikan SK penugasan tenaga kesehatan khusus sebanyak 350 orang. Tenaga kesehatan khusus di awal tahun lalu sebanyak 491 orang. Ini berkurang karena ada yang lulus PNS dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K),” kata Yani.
Yani menerangkan tenaga kesehatan khusus ini sangat diperlukan di desa-desa karena sejalan dengan program Menteri Kesehatan RI untuk reformasi pelayanan primer.
“Pelayanan primer itu artinya kita ingin mendekatkan layanan dengan masyarakat yang terdekat,” ujarnya.
Sumber: antaranews