Home » Blog » Desa Tanpa Daratan, Kampung Terpencil Di Kalimantan Timur Ini Jaraknya 93,3 Km Dari Samarinda
Featured Global News Indonesia Kalimantan News Travel

Desa Tanpa Daratan, Kampung Terpencil Di Kalimantan Timur Ini Jaraknya 93,3 Km Dari Samarinda


inNalar.com – Sebuah kampung tanpa daratan di pelosok Kalimantan Timur, jaraknya 93,3 kilometer dari Kota Samarinda.

Terbilang unik karena topografi wilayah kampung unik di Kalimantan Timur ini hanya memiliki perairan alias tanpa daratan.

Belakangan kampung ini memikat perhatian publik. Pasalnya, lokasi kampung ini berada di tengah perairan danau Melintang, Kabupaten Kutai KartanegaraKalimantan Timur.

Suasana pedesaannya tidak seperti penduduk perkotaan pada umumnya, dimana akan kita temui banyak mobil terparkir di halaman rumahnya.

Malahan kita akan melihat banyak perahu terpakir di setiap halaman rumah keluarga di kampung terpencil Kalimantan Timur ini.

Lintasan jalan perkampungannya pun hanya diisi oleh lalu-lalang perahu rakit warga yang beraktivitas, tentu bukan jalanan aspal yang akan kita lihat di kampung yang dinamakan dengan Muara Enggelam ini.

Begitulah kehidupannya, akses menuju desa tanpa daratan ini hanya bisa dilewati dengan perahu ces.

Meski begitu, ternyata kampung ini miliki beragam infrastruktur layaknya penghuni daratan.

Dimulai dari gapura desa yang tertajak kokoh di atas air, jembatan kayu yang bisa dibuka dan ditutup sesuai kebutuhan, PLTS berkapasitas 30 Kwp, hingga tanggul pemecah ombak yang panjangnya mencapai 300 meter.

Rumah penduduk Kampung Muara Enggelam di Kabupaten Kutai KartanegaraKalimantan Timur ini pun seluruhnya terapung dan sering disebut dengan rumah rakit.

Bahkan, masjid megahnya pun juga terapung dan terlihat kokoh layaknya rumah ibadah di daratan pada umumnya.

Dilansir dari laman dispar.kaltimprov.go.id, warga kampung terpencil ini hidupnya di tengah perairan danau Melintang yang luasnya membentang hingga 11 ribu hektare.

Luas wilayah kampung Muara Enggelam sendiri hanya 20 kilometer persegi.

Letaknya yang terpencil di tengah perairan justru membuat para penduduknya mampu hidup dari hasil kekayaan alam yang melimpah dari perairan danau air tawar tersebut.

Oleh karena itulah sebagian besar penduduk Kampung Muara Enggelam berprofesi sebagai nelayan.

Penduduk yang mayoritas bersuku Banjar ini biasanya mendapatkan hasil tangkapan ikan dari Danau Melintang berupa ikan Baung, ikan Jelawat, ikan Biawan, ikan Haruan, dan masih banyak lagi yang lainnya.

Setelah hasil tangkapan ikan terkumpul, biasanya penduduk kampung unik Kalimantan Timur ini membawanya menuju rumah pengasapan ikan Salai.

Suasana unik kampung terapung ini mendorong Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara memproyeksikan desa ini sebagai salah satu destinasi wisata baru.***

Sumber: Innalar

Translate